HAUS SEKS

Sabtu, 27 November 2010
Simber : Google

Hidup tanpa tujuan adalah perjalanan tanpa arah. Untuk pergi ke suatu tujuan harus ditentukan jalan yang tepat dan laluilah jalan itu dengan penuh keyakinan bahwa kita akan sampai dan selamat. Seringkali pada suatu saat kita punya  banyak rencana , sementara kita punya keterbatasan daya . Tidaklah mungkin kita lakukan sekaligus apalagi dalam waktu yang bersamaan. Disinilah diperlukan kemampuan memenej hidup yang baik, jangan hanya bicara banyak keinginan atau rencana, tapi kita juga harus berpikir "mungkinkah aku bisa melakukan atau sanggupkah aku melakukankannya semua itu".Lebih kacau lagi kalau banyak rencana/kegiatan akhirnya tak satupun berjalan dengan baik dan berhasil.

Bukan hanya keserakahan akan harta , tahta dan wanita saja yang dianggap akhirnya akan menghancurkan kehidupannya. Selain itu yang bisa membuat rusak hidup kita juga adalah terlalu banyak keinginan/kegiatan yang tak jelas-yang tak mantap - tak matang, karena banyak pengorbanan waktu, tenaga dan biaya menjadi sia-sia. Ada banyak saran... kita sebaiknya ambil beberpa rencana atau kegiatan saja,   lalu kita fokus dan jangan setengah - setengah. Kita akan banyak kesulitan berbagi  kosentrasi dan daya yang ada untuk melakukan banyak kegiatan. Yang dikhawatirkan.... justru tak satupun dapat kita raih.

Prinsip azas prioritas dibutuhkan dalam ruang kehidupan kita. Salah prioritas akan berakibat fatal, yang jelas pertama kegagalan pencapaian tujuan utama yakni menikmati hidup . Kita akan terus diliputi kekecewaan-penyesalan, bahkan mungkin akan mengalami frustasi dan depresi. Lalu hidup ini terasa linglung-bingung, apa yang harus saya lakukan...? sekarang saya harus bagaimana?....Jangankan kita menikmati hidup menjalani hidup ini pun terasa berat, padahal dalam hidup ini bukan sekedar bisa hidup, menjalani hidup, menikmati hidup-tetapi tujuan  agar bisa berbagi hidup perlu kita lakukan.


Langkah perjalanan  hidup ini semua berawal dari kemampuan berpikir. Maka kemampuan bepiikir harus kita asah. Bagi kaum muda khususnya pelajar dan mahasiswa, saat yang tepat untuk mengkonstruksi akal kita sehingga melahirkan pikiran-pikiran yang jernih,baik dan berguna. Nilai janganlah terlalu jadi tujuan, biarkanlah menjadi akibat. Utamakanlah membangun kemampuan berpkir yang melahirkan sikap mental dan akhlak positif.  Pandanganya selalu ; apa manfaat bagiku ?, apa baik buat ku ?,apa yang bisa saya berikan buat orang lain ? . Belajarlah menghadapi masalah bukan menghindari masalah. Belajar menyelesaikan masalah dengan benar dan tepat, hindari menyelesaikan masalah yang justru menambah masalah. Ingat jangan lari dari masalah! dan jangan mengundang masalah. Masalah akan selalu mendampingi kehidupan, sering kali satu masalah belum selesai datang masalah yang baru. Maka... sekali lagi belajarlah menghadapi dan menyelesaikannya.

Ada pesan dari orangtua kita ; jangan banyak bicara lebih baik banyak bekerja, jangan hanya bisa mengkritik orang lain - tapi pandailah berikan solusi, lebih baik mencoba daripada berpangku tangan, banyaklah memberi daripada meminta, biasakan pandai menghargai orang lain daripada mencaci orang dan biasakan segalanya dengan persiapan yang matang dan mantap. Segala sesuatu yang sekarang dilakukan ini agar diarahkan untuk masa depan kita, bukan  HANYA URUSAN SEKARANG SAJA ( HAUS SEKS). Selalu kita pikirkan, apakah yang saya lakukan sekarang berguna bagi kehidupan dimasa akan datang atau justru merusak masa depan ?. Hidup semau gue.. terserah aku....sekarang untuk sekarang... nanti untuk nanti...akan menjadi mesiu yang akan meledak menghancurkan kehidupan.

SUMIATI -OBAMA

Sabtu, 20 November 2010
( Sumber Google)
Diujung tahun 2010 ini,  sampai tgl. 20 Nonember - kita mencatat berita terpopuler versi "asolsuperman57.blogspot.com" :
  1. Bencana Wasior, Mentawai dan Merapi
  2. Studi Banding Anggota DPR
  3. OBAMA
  4. Gayus dan Bali
  5. Sumiati
Berita Sumiati- berita yang sangat menyedihkan dan sekaligus mengerikan. Seorang manusia bernasib malang (obama). Seorang wanita yang ingin memperbaiki nasib keluarganya dengan berpetualang dinegeri orang untuk mendapatkan lembaran uang. Namun... pertualangannya bernasib malang, ia harus mengalami nasib yang menyedihkan, wajah dan penampilan yang cantik disulap oleh tindakan manusia yang berkarakter binatang-menjadi manusia yang tidak dikenali. Oh... sungguh mengerikan! penderitaan lahir batin , bukan hanya bagi Sumiati, tapi juga orangtua dan keluarganya.... bahkan hati bangsa ini pun sangat terkoyak. Semoga Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang  menolong Sumiati dan para TKI yang lainnya. Dan kita berharap kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi.

Kasus - kasus TKI seperti itu bisa tidak terjadi jika semua pihak berusaha ikut memikirkannya. Khususnya bagi calon TKI, janganlah hanya mengandalkan tekad dan keberaniannya saja. Cobalah pikirkan lebih jauh kedepan resiko-resiko yang mungkin terjadi. Ingat banyak kisah/ceritra pencari harta karun, ternyata kebanyakan berujung malapetaka- bukan dapat hartanya. Berjuang dan berusaha untuk memperbaiki nasib itu harus !,tapi...semuanya harus direncanakan dan dipersiapkan matang. Kita mau kerja dinegeri orang yang berbeda adat-kebiasaan , bahasa dan budayanya. Sudahkan kita menyiapkan diri dengan baik, seperti: keahlian/keterampilan yang dibutuhkan mereka, kemampuan bahasa kita sudah sebarapa dikuasai dan jangan dilupakan juga soal -soal seperti ; kesanggupan bekerja, ketahanan kerja, disiplin , inisiatip dan kreativitas dll. Benar kalau ada pepatah mengatakan" Mengejar keinginan hanya bermodalkan nekad... sama saja bunuh diri"

Kita tidak tahu bagaimana hubungan PJTKI dengan lembaga-lembaga ketenagakerjaan di negara tujuan. Apakah setiap transaksi/MOU  benar-benar dengan mekanisme yang benar.Adakah jaminan dan kepastian hukum bagi kedua belah pihak: pihak majikan dengan TKI, TKI dengan PJTKI,PJTKI dengan Pemerintah dan Pemerintah RI dengan Pemerintah yang bersangkutan.Jangan-jangan PJTKI cuma lembaga perdagangan perbudakan, cari orang kemudian dijualnya. Kalau seperti ini, sudah bisa kita bayangkan bagaimana nasib budak yang dujual. Pemerintah... pemerintah....juga, jangan-jangan hanya menikmati devisa saja.. Apakah pengawasan  terhadap PJTKI ini benar-benar dilakukan ?, jangan-jangan juga pemerintah banyak dibodohi mereka; alamatnya palsu, nama pengelolanya palsu  dan banyak yang palsu. Jika ini terjadi betapa bodohnya pemerintah.

Bagi para calon TKI, bersabarlah sedikit. Jangan terlalu terburu-buru ingin pergi. Persiapkan segalanya dengan baik, agar tidak jadi OBAMA  (orang-orang bernasib malang).Agar kemudian kita selamat dan tujuan kita tercapai, selain kita kita mempersiapkan ketrampilan dan keahlian, bahasa dan budaya negara tujuan-juga jawablah pertanyaan' apakah kita orang biasa bekerja, sibuk  kerja,disiplin kerja, tanggung-jawab kerja dll?. Selain itu saat memilih PJTKI harus hati-hati-selektip, cari informasi yang banyak tentang legalitas PJTKI yang bersangkutan, agar kalau ada apa-apa dikemudian hari bisa diminta pertanggung-jawaban secara hukum.

Bagi anak-anak bangsa yang ingin mengikuti jejak saudara kita berpetualang dinegri orang, ayolah  sedini mungkin banyak belajar. Bangun diri kita menjadi manusia yang berkualitas, agar punya daya, citra dan kuasa, sehingga kita tidak jadi OBAMA-tapi jadilah SUPERMAN( Sukses Perjalanan Masa Depan Anda).Latihlah diri kita dengan sunguh-sungguh dengan banyak pengalaman, makanya ambil kesempatan belajar anda. Biasakan jangan jadi orang banyak berdiam diri, miliki  kesibukan yang baik, agar kita miliki mental kerja yang bagus. Janganlah , kita baru sadar mau belajar kalau ada rencana .Artinya kalau ada rencana, baru kita mendadak belajar. Kalau seperti ini, dapat kita gambarkan hasilnya seperti apa.

Tumbuhkan Tanggung - Jawab Membangun Anak Bangsa,Bag.2

Sabtu, 13 November 2010
 Dengan energi mudaku aku harus melangkah pasti menuju masadepan

Ada yang mengatakan bahwa suatu kemajuan bangsa akan sangat tergantung kemajuan pendidkannya . Lihatlah Jepang bisa bangkit dengan cepat dari kehancuran, akibat serangan sekutu terhadap dua kota pentingnya yaitu Hirosima dan Nagasaki tahun 1942 .Menurut informasi yang saya dengar  setelah kehancuran negerinya oleh sekutu, Jepang memulai pembangunan kembali dengan memprioritaskan pendidikan. Sisa modal yang ada ( anggaran ) diutamakan untuk membiayai pendidikan. Seluruh anak bangsa di infentarisir, kemudian diklasifikasikan menjadi kelompok anak bangsa yang jenius, kelompok anak bangsa pintar(sedang) dan kelompok berkemampuan rendah.. Kemudian apa yang dilakukan  Jepang terhadap mereka? Orang-orang pintar di kirim sekolah  ke luar negeri untuk belajar teknologi dll , secara terselubung mungkin selain belajar juga mencuri rahasia kemajuan bangsa maju (Eropa dan Amerika). Kelompok kedua (orang-orang pintar) disekolahkan di dalam negeri dan kelompok bawah dilatih dengan berbagai keterampilan. Mereka yang pulang sekolah dari luar negeri, mereka wajib menularkan pengetahuan dan kemampuannya kepada kelompok dua. Didukung dengan budaya kerja keras dan daya juang yang tunggi dari orang Jepang, kemudian benar-benar sebuah kejutan bisa bangkit dari kelumpuhan ekonomi ; mulai berdiri, berjalan pelan-pelan,sedikit berlari, lalu... berlari. Dan sampailah ke podium keberhasilan , membuat peserta atletik lain bengong !

Bagaimana dengan negeri kita, yang merdeka sejak tahun 1945 ? Mulai era Soekarno sampai era Soeharto, Habibie, Megawati dan SBY. Pembangunan di negeri ini lebih mempriotitaskan pembangunan politik dan ekonomi. Bagaimana hasilnya ? Dari politik baru kelihatan pertumbuhan partai dan gonta-ganti pengurus dan peserta politik loncat indah. Tidak banyak dihasilkan politikus - negarawan, politikus- pejuang. Sebagian polikus, haus wanita, kekayaan dan kekuasaan. Dari sisi ekonomi, baru kelihatan jumlah utang luar negeri yang makin besar,sumber energi bumi(minyak khususnya) sudah semakin menipis, harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal, tetapi kemamampuan daya beli masyarakat justru  menurun.

Masa Pemerintahan SBY ada tanda-tanda lebih memperhatikan pendidikan dengan lahirnya UU Sisdiknas  NO 20 tahun 2003 dan UU no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Perhatian utama terletak adanya anggaran 20 % dari APBN dan tunjangan sertifikasi. Tapi.... perhatian ini masih nampak juga bersifat politis, sebab kenyataan dilapangan anggaran yang turun melalui BOS itu ternyata tidak lancar. Sertifikasipun bagi yang sudah lulus baru bisa terima 6 bulan -1 tahun ke depan.Alhasil, manfaatnya belum mampu membantu kesulitan hidup guru-guru. Tardisi mendarah daging terus berkembang, tambal sulam (gapleh) ke Bank tetap dijalani. Begitu  cair sertifikasi, habis pakai bayar utang.

Kembali kita bicara bagaimana tentang negeri kita setelah merdeka 1945 ?
Mari Kita pelajari catatan-catatan sebagai berikut:
  • Aspek Pendidikan :
  1. Hasil survey Word Competitiveness Year Book tahun 2007; pendidikan di Indonesia no 53 dari 55 negara.
  2. UNDP (PBB), data 2007;  peringkat daya saing ( kualitas SDM )  HDI  Indonesia ke 107 dari 177 negara.
  3. Indeks daya saing global-catatan The global Competitiveness(2010) GCI  dari 139 negara-Indonesia ke 44 , Singapore ke 3, Malayasia ke 26, Brunai(28) dan Thailand ke 38.
  4. Catatab Word University Rangking (2004) dari 500 Perguran Tinggi dunia  hanya 4 Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk rengking; UI ke 236, UGM(321),ITB(421 dan UNAIR ke 466.
Dari data tersebut, bisa kita lihat potret pendidikan di Indonesia seperti apa , apalagi bicara kualitasnya. Sebagian dapat kita lihat kondisi Indonesia saat ini; data BPS tahun 2008 mencatat 2283 desa  terjadi tawuran ; mulai tawuran antar pemuda,antar suporter, antar desa sampai  tawuran antar pelajar dan mahasiswa. Catatan BNN tahun 2008 pengguna narkoba di Indonesia sebanyak 3,62 juta orang dan dari angka tersebut sebanyak 1.353 juta adalah pelajar dan mahasiswa.Dari sumber Ruang Hati Com(31 Mei 2009) pada tahun 2020 perokok di Indonesia bisa mencapai 160 juta orang. 47 % pelajar di Jakarta adalah perokok.

Banyak pengamat mengatakan, penyebab potret di Indonesia seperti ini adalah karena kegagalan pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indoensia terlalu senang meniru sitem negeri lain tanpa mempertimbangkan kelayakannya dan efektifitasnya. Pendidikan di tanah air ini belum memiliki jati diri , kita terlalu memaksakan ingin seperti orang lain tanpa melihat kemampuan , latar belakang dan sejarah bangsa ini. Sesuatu yang bagus di orang lain... ingat ! ! belum tentu cocok buat kita. Berkarya dengan  ide dan kreativitas sendiri walaupun dengan tingkat yang sederhana, jauh lebih berharga dari pada bagus  tapi hasil meniru .Saya tudak tahu sustem apa ? pendidikan era Soekarno dan awal ordebaru...amat terasa hasil penddikannya.Output pendidikan tempo dulu rasanya banyak menghasilkan orang-orang hebat. Bagaimana sekarang ?
sekarang.....ya.. lihatlah Indonesia saat ini

Jika pendidikan yang disoroti, maka banyak mata memandang kepada sosok guru dan orangtua. Artinya, kehancuran anak bangsa sekarang ini akibat kegagalan guru dan orangtua mendidik anaknya. Berbicara dari sisi guru, dengan kurikulum sekarang guru harus berbuat  bertorientasi kepada ketercapaian  adminstrasi , materi dan nilai UN. Akibatnya proses pembelajarannya bukan bagaimana membangun peserta didik menjadi manusia yang  punya pandangan , sikap  dan keterampilan hidup untuk menjalani kehidupan dan memasuki masadepannya. Guru hanya sibuk memberikan materi pelajaran dan bagaimana caranya agar peserta didik mencapai KKM atau diatas KKM dan standar kelulusan. Akibatnya dalam benak siswa/lulusan hanya ada bilangan saja... berapa saya harus bayar agar saya dapat kunci jawaban?... berapa saya harus sediakan uang agar lulus tes CPNS?...berapa harus ada uang agar saya jadi ketua Parpol.. agar bisa jadi anggota DPR.. agar menang dalam pilkada , keluar dari penjara ....dan... dan... dan... seterusnya. Orangtuapun hanya disibukan membantu anaknya mengerjakan PR. Tidak aneh juga, kalau kemudian output pendidikannya -di pikiran  lulusan hanya ada

Aduh..gimana yah !! pusing tujuh keliling memikirkan bagaumana agar negeri ini berubah.. maksudnya berubah mengalami kemajuan. kalau berubah tambah hancurnya gak usah ngomong lagi. Begini.... baiknya, sekarang kita kosentrasi untuk membuat' Gerakan Anti Kebodohan dan Kemiskinan". Ini jauh lebih penting daripada" Gerakan anti Rokok,Narkoba dan Aids", atau "Gerakan Menanam Satu Milyar Pohon". Ayo gaungkan gerakan anti kebodohan dan kemiskinan dengan kebijakan dan program yang serius tdak setengah-setengah, jangan bersifat politis - tapi realistis-konkrit. Semua kalangan ikut bertangung-jawab, ikut berpatisipasi, gerakannya seperti gerakan kalau ada kebakaran dan bencana. Sekali lagi Gerakan Anti Kebodohan dan Kemiskinan" ; mulai dari warga, tokoh masyarakat, tokoh politik, pengusaha dan pejabat, mari bersama-sama lakukan action untuk membangun era baru-era kebangkitan Indonesia.Dari  langkah yang paling pundamen, tumbuhkan motivasi, semangat , kerja keras ,belajar keras, iinisiatip,  kreatif , displin daya juang yang tinggi meraih cita-cita ( keinginan/harapan ).Mari semua tumbuhkan tanggung-jawab membangun anak bangsa dengan orientasi bebaskan dari kebodohan dan kemiskinan. Orientasi kepentingan bangsa bukan hanya kepentingan pribadi , kelompok atau golongan.

Dengan terwujudnya bangsa yang pandai, diharapkankan kita dapat menentukan sikap yang tepat, bahwa suatu hal itu perlu dilakukan  atau tidak, perlu di coba atau di abaikan. Penyimpangan-penyimpangan sosial yang sebelumnya sering terjadi, semoga kemudian beralih kepada suasana tertib sosial. Karena sekarang rakyat rata-rata sudah memiliki penghasilan yang cukup, meski tidak jadi pengusaha dan pejabat. Oh... indahnya negri ini , jalan  hidup nampak jelas.. aku tahu apa yang harus kulakukan dan apa yang harus kuhindari. Suasana saling hargai, saling membantu, saling melayani bahkan saling menguntungkan benar-benar suatu tardisi baru tercipta. Pejabat kaya - rakyat sejahtera, pengusa untung - karyawanan senang, pemimpin punya kursi empuk - bawahan dapat karpet empuk.

Tumbuhkan Tanggung - Jawab Membangun Anak Bangsa (Hidup berencana,bag.2)

Senin, 08 November 2010
Negeri  ini  punya ribuan pulau yang tersebari dari Sabang sampai Meroke, lautnya luas dan hutannya lebat ( itu dulu...).Seorang turis manca negara terheran-heran melihat  alam Indonesia begitu indah dan kaya akan sumber alam, tapi kok... penduduknya tidak sejahtera alias......? Akh....tidak aneh bukan? Para pemikir mengatakan " Sebanyak apapun kita punya kekayaan kalau sumber daya manusia berkualitas rendah, semua itu menjadi tak berguna".Yang dimaksud kualitas disini adalah pandangan hidup, sikap hidup , ketrampilan hidup termasuk penguasaan ilmu dan teknologi.

Kita banyak mendengar ungkapan - ungkapan sebagai berikut :
  • Yang penting bisa makan
  • Perempuan tidak perlu sekolah tinggi, nanti kan... dihidupi suami!
  • Percuma sekolah tinggi, mau jadi apa?
  • Buat apa banyak harta, nanti juga kalau mati ditinggalkan.
  • Jangan fanatik, itu mah... kuno.
  • Jangankan yang halal, yang haram juga susah.
  • Msa muda masa yang paling indah, jangan disia-siakan .
  • Biarkan dia masih kecil
  • Maaf saya tidak tahu, maaf saya tidak bisa, maaf saya belum punya pengalaman.
  • Banyak anak - banyak rizki
  • Jangan pergi jauh-jauh nak... nanti kalau bapak/ibumu mati gimana?
  • Hidup cuma sekali, jangan banyak mikir !, lalukanklah yang menurut kamu perlu lakukan !
  • Akh gimana nanti aja !
  • Aku berjuang mati-matian -hanya untuk isi perut.
  • Jangan ikut mikir urusan orang, urus saja  urusanmu.

      Tidak perlu diperjelas, karena semuanya sudah jelas bahwa pernyataan tersebut mengambarkan bagaimana psndangan dan sikap hidup seseorang yang nanti berpengaruh terhadap kompentensi hidupnya. Hal-hal seperti itu akan membuat dirinya menjadi tak berdaya menghadapi tantangan hidup, yang makin hari terasa berat. Ini disadari setelah terlanjur parah. Aku menyesal... kenapa dulu harus berpikir begitu.?..kenapa dulu aku berbuat seperti mereka ? Penyesalan yang terlambat!!

      Cara berpkir yang sempit dan picik, membuat langkah menjadi salah. Hidup tak terarah, semua gue, terserah gue. Anehnya dia tetap memerlukan bantuan orang lain. Saat dia butuh uang..perlu pinjaman. Saat anaknya sakit perlu pertolongan tetangganya. Dan matipun ternyata dia tak sanggup mengubur dirinya sendiri. Kenapa selama hidupnya tak perduli terhadap orang lain dan lingkungannya. Justru seringkali mengganggu, merugikan bahkan menghancurkan orang lain. Mulai dari yang paling sederhana ; menyinggung perasan dan melukai perasaan orang sampai mengambil atau merusak milik orang lain dan menghilangkan nyawanya.

      Buah dari pandangan dan sikap hldup yang salah adalah kemalasan. Kemalasan biangnya kebodohan dan kemiskinan. Kemiskinan menjadi pangkal kejahatan. Menjawab pertantanyaan seorang turis  di atas, kenapa Indonesia sperti ini... kok penduduknya tidak sejahtera  ?Jawabnya adalah karena faktor  cara berpiklr dan kemalasan. Yang berakibat akan kemiskinan ilmu pengetahuan dan keterampilan hldup. Bangsa yang seperti ini akan memberi kesempatan kepada bangsa yang lain untuk mngambil peluang yang menguntungkan dirinya. Saya harus datang ke negeri itu... karena mereka tidak tahu dan tidak bisa- apa, (kata orang bule kaum kolonialisme/lmperialisme  atau kaum kapitalis ). Dan terjadilah kemudian... lebih dari 350 tahun kekuasaan dan kekayaan negeri Nusantara ini dikuras bangsa-bangsa pintar; mulai datangnya Portugis,Spanyol.Belanda, Inggris terakhir Jepang. Kini kita hidup begitu berat melangkah, karena sudah banyak kehilangan daya. Meskipun pemerintah negera ini telah berupaya melakukan pembangunan agar bangsa ini hidup layak dan sejahtera , ternyata belum mapu mewujudkannya. Ada hasilnya? tapi....maaf...yaah.. baru kaum politikus, pengusaha dan pejabat. Kapan rakyatnya....? yah... nanti saja kalau jadi potikus, pengusaha  atau pejabat.

      Terasa lelah memikirkan nasib negeri ini, bagaimana kita bisa membangun bangsa dan negara ini ? Jangan terlalu pusing memikirkan para politikus, pengusaha dan pejabat yang hidupnya mewah, sementara rakyat bergulung slimut susah. Karena yang jadi persoalan adalah aspek sumber daya manusianya, mari kita bangun akan bangsa ini. Tumbuhkan tanggung-jawab yang besar pada diri kita, bahwa kita sangat perlu mendidik putra-putri negeri ini dengan pandangan dan sikap hidup yang benar, serta membekali dengan keterampilan hidup yang dibutuhkan  di era modern ini. Baik secara perorangan, kelompok dan LSM, apalagi Pemerintah
      untuk bersama- sama secara serius berupaya membangun anak bangsa ini. Semua harus berawal dari sebuah rencana yang mantap, gerakannya mulai dari lingkup yang paling bawah keluarga, Rt/Rw/Desa atau Kelurahan, Kecamatan/Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Kalau dulu jaman orde baru, bisa membuar program penataran P4 dengan rencana dan program yang luar biasa-menggaung se Nusantara, dari mulai tingkat RT sampai ke tingkat nasional untuk semua kalangan; mulai dari masyarakat biasa sampai pejabat, pelajar dan mahasiswa dll.

      Harus dimulai dari mana kita mendidik anak bangsa ini ? Mari kita mulai dengan  membangun karakter diri.
      Sederhananya, pada kurikulum tempo dulu ada pelajaran budi pekerti ( niali-nilai etika san estetika), kemudian kita kembangkan untuk membangun tingkat nalar, sehingga kemudian mereka akan memiliki pandangan dan sikap hidup yang  benar. Jika perlu kurikulum kembali ke tempo dulu, peserta didik tidak terlalu dijejali materi pelajaran, tapi tekanannya kepada membangun budi pekerti (karakter). Dengan melatih cara berpkir dan membina sikap yang benar anak-anak kita, pada akhirnya akan menumbuhkan karakter bangsa; berjiwa pejuang, pemberani ( berbuat yang benar ), siap berkorban, bhineka tunggal ika, gotong royong, ramah-tamah, suka menolong,tenggang rasa. adil dan bijaksana, tekad dan semangat yang kuat dll. Ini... katanya sudah mulai hilang...hilang atau luntur yahh... ? akh sama aja!.      (akan  dilanjutkan...)
      .

      Hidup berencana,bag.1

      Sabtu, 06 November 2010
         

         Mungkinkah Alam
         by: Akhmad Solihin
         Mungkinkah alam
         Akan bertambah luas
         Mungkinkah sumber  alam
         Akan bertambah banyak

                               Alam dan sumbernya
                               Takmungkin bertambah
                               Yang mungkin manusia
                               Dan kebutuhannya

                                                                        Jangan rusak alam
                                                                        Jangan menguras isinya
                                                                        Mari hidup berencana
                                                                        Serta hemat energi

      Ya....Tuhan..ampunilah kami. Hamba adalah manusia-manusia yang bodoh, hamba yang tidak tau diri,hamba yang tidak pandai bersyukur. Lebih parah lagi... kalau kami ya Allah adalah manusia-manusia serakah. Panteslah kalau kemudian bencana datang silih berganti bahkan nampaknya alam ini saling berebutan ingin andil memberi hadiah buat manusia... yang mulia tapi hina... yang pintar tapi bodoh..yang religi tapi keji.

      Di bulan Oktober 2010 ini kita panen musibah alam; belum lama banjir bandang di Wasior Papua, datang tsunami di Mentawai dan belum reda gunung Merapi marah. Korban harta dan nyawa tak sedikit jumlahnya. Yang jadi persoalan lain adalah persolan kelangsungan hidup bagi yang masih hidup serta kehidupan generasi yang akan datang, karena alam  telah rusak. Kasus- kasus bencana yang telah menimpa tanah air kita, masih banyak yang belum terselesaikan, terutama dalam penanggulangan korban bencana. Satu sisi kemampuan pemerintah yang terbatas, sisi lain masyakat korbanpun sudah tidak memiliki aset.Bersabar dan bertafakurlah...wahai saudaraku di Aceh... di pangandaran...Sidoarjo...Papua....dan  dimanapun saudaraku di negeri ini.

      Mari kita bangkit dengan pandangan  dan sikap hidup yang baru, agar yang sudah terjadi tidak terjadi lagi, terutama agar anak cucu kita ke depan bisa menikmati kehidupan yang indah. Ada tiga persoalan yang cukup berat harus kita pikirkan. Pertama bagaimana mengembalikan atau memperbaiki alam yang sudah rusak ini, kedua; membangun kelangsungan hidup kita yang sudah jadi korban.Mulai pemukiman,sarana dan prasarana pendidikan ,ekonomi dsb.Serta yang ke tiga kita harus berpikir bagaimana agar persolan yang pernah terjadi tidak menimpa lagi. Kita sadar alam ini akan berubah oleh faktor alam itu sendiri atas kehendak Sang Pencipta. Bencana akan lebih dahsyat akibatnya jika ditambah dengan persoalan ulah manusia; karena kebodohannya, karena keserakahannya dll.

      Nah... sekarang mari kita sadari, alam bisa rusak dalam sekejap tapi memperbaiki mungkin akan butuh waktu puluhan tahun dan ongkos yang sangat besar. Entah kapan kita bisa hidup sejahtera ?, kalau terus-terus hanya bisa memperbaiki...memperbaiki,  dan itupun tidak selesai- selesai. Kapan kita bisa meningkatkan pembangunan? Ayolah... Jangan rusak alam dan jangan menguras isinya. Mari hidup berencana-dengan rencana yang matang membangun masa depan, negeri yang bebas dari bencana (kecuali kehendak Tuhan). Hidup tenang, aman,damai dan sejahtera.

      Khusus bagi anak-anak bangsa ini, ayolah mulai hidup ini dengan rencana-rencana yang jelas , baik dan benar. Lakukan sesuatu... banyaklah berbuat... untuk membangun masa depan. Setiap hari buatllah jadwal kegiatan harian ; apa yang akan/harus dilakukan agar esok lebih baik dari sekarang. Buatlah hidup ini bermakna dengan rencana-rencana yang indah. Gapaliah mimpimu dengan usaha dan daya juang yang keras, tanpa merugikan orang lain. Cintai dirimu..cintai orangtua..cintai saudaramu... cintai alam ini... cintai negeri ini... cintai masa depanmu.

      jadi orang sibuk ,bag.2

      Jumat, 05 November 2010


       Jika  kamu  adalah pelajar, berarti duniamu-dunia pelajar. Dunia pelajar ya..tentu belajar.Ayo masuki dunia ini...cintai dunia ini... gali dunia ini... dan dan... milikii dunia ini. Gunakan waktu yang ada untuk banyak belajar.Setiap kesempatan selama hidup 24 jam adalah peluang-peluang yang harus dimanfaatkan untuk menimba pengetahuan -pengalaman dan keterampilan. Kekuatan ilmu pengetahuan ,pengalaman dan kerterampilan diharapakan akan membentuk pandangan hidup-sikap hidup dan ketarampilan hidup sebagai perangkat membangun kehidupan yang kita idamkan.

      Hidup adalah belajar.. belajar adalah hidup.Orang hidup harus belajar dan orang belajat agar bisa jalani hidup,nikmati hidup dan berbagi hidup.Tujuan kita sekolah-belajar atau masuk ke dunia pendidikan..jangan lupa ....don't forget.... jangan  nilai menjadi tujuan utama..jangan naik kelas atau lulus yang menjadi tujuan. Jika seperti itu... bisa jadi seorang siswa nilainya bagus tapi tidak punya pandangan hidup dans ikap hidup yang benar, apalagi keterampilan hidup.

      Mari kita luruskan paradigma pendidikan...paradigma belajar!.Pendidikan yang utama bukan mengejar ijazah atau sertifikat.Buat apa punya ijazah aatau sertipikat tapi kemampuannya tidak bisa diandalkan..apalagi berkompetisi dengan orang lain!.Belajar atau pendidikan harus dipandang sebagi suatu proses dengan segala aktivitasnya untuk membentuk kualitas diri. Dalam setiap aktivitas dan kesibukannya dalam belajar selalu berpikir dengan tolak ukurnya" adakah yang bertambah dan berubah, apakah hari ini lebih baik dari kemarin, apa yang harus kita lakukan agar esok lebih baik hasilnya "

      Perlu beri aplause kepada teman kita...Yuni Sara' lihat dia hidupnya semakin mandiri ,dia tidak banyak tergantung orangtuanya; mulai menyiapkan pakaian sekolahnya, belajarnya, makannya berusaha untuk berbuat sendiri.Dirinya selalu bicara.." dirumah ini saya saya harus banyak belajar, dan Ayah -Ibuku adalah guruku.Aku sadar suatu saat aku akan ditinggalkan atau meningglkan mereka. Segala sumber daya yang ia miliki berusaha dimanage(ditata-kelola) dengan sebaik-baiknya. Dia berpikir  berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian , tidak apalah hari ini serba kekurangan tapi besok saya harus menikmati jerih payah ini .

      Disekolah adalah waktunya untuk banyak belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup lainnya .Sekolah adalah sebuah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Aku harus benar-benar sibuk. Sibuk melakukan kegiatan belajar. Aku harus belajar dari guru, dari teman atau dari siapapun. Disekolah sumber belajar cukup banyak, satu diantaranya adanya perpustakaan, segudang buku disana tersedia. Aku harus sering datang untuk banyak baca - tulis , menggali informasi memperkaya pengetahuanku.

      Mah...Pah... aku mohon izdin hari ini pulang agak sore.. ada apa? kata Ibunya. Nanti  mau ada kegiatan forum perpustakaan sampai jam tigaan(3)..terus kelompok belajar di rumah teman sampai jam lima sorean(5), kata anaknya.Pulangnya, dia tak nampak kelelahan, justru ekspresi wajahnya cukup ceria. Assalamualaikum... mah aku pulang...terus cium tangan Ibunya dan Ayahnya. Mah... hari ini aku sudah belajar ini...ini..ini aku senang mah..pah aku bertambah bisa.. terimakasih  yah.. mah..pah atas doanya . Malamnya, mulai pukul 19.30(tujuh) setelah istirahat sebentar, kemudian makan malam, dia ambil lagi alat tulisnya untuk membuka kembali  pelajaran tadi pagi lalu mempersiapkan belajar pelajaran esok harinya .Pukul 22.00 kemudian dia istirahat untuk tidur malamnya. Pukul 03.30 dia bangun; lalu shlat tahajud, kemudian diteruskan kembali membaca kembali yang sudah dipelajarinya. Pukul 05.00 dia shalat subuh , lalu membatu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah. Setelah sarapan dan pakaian seragam lengkapnya dia berangkat sekolah lagi. Kebiasaan sebelum berangkat cium tangan dan minta doanya kepada Ayah dan Ibunya dia lakukan.Oh... kesibukan yang bermakna...Yakin Tuhan tak akan jauh dari dia.