Kebaikan Adalah Aset Keberhasilan

Minggu, 13 Maret 2011
Kita semua tahu, bahwa semua agama mengajarkan kebaikan. Manusia bisa berbuat baik kepada sesamanya bahkan kepada seluruh makhluk termasuk didalamnya alam sekitar. Inilah istimewanya manusia bisa melakukan hal tersebut, karena manusia mkhluk yang paling sempurna dibanding makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Dengan akalnya manusia bisa melahirkan daya cipta (ilmu pengetahuan dan teknologi), denga hatinya manusia melahirkan etika dan estetika. Kemudian Tuhan memandu manusia  utuk menjadi khalifah dimuka bumi.

Apa yang diharapkan Tuhan kepada manusia, bahwa manusia diberi kepercayaan untuk menjadi khalifah dibumi ini? Tuhan menciptakan alam dan isinya dalam bentuk bahan mentah, lalu manusia berkewajiban mengolahnya menjadi barang setengah jadi atau siap pakai untuk keperluan hidupnya dan bagi kelangsungan kehidupan seluruh makhluk. Artinya dengan akalnya manusia diberi kekuasaan untuk mengolah alam bukan hanya utuk kepentinga dirinya saja, tetapi untuk mahkluk yang lainnya juga. Serta bukan hanya untuk kepentigan sekarang saja, tetapi harus diperuntukan juga untuk masa yang akan datang. Disilah peran etika dan estetika produk hati manusia harus dijalankan, sehingga dengan gabungan akal , akan melahirkan budaya yang bertanggung-jawab membangun kehidupan serasi dan harmonis. Dalam bahasa populer, kehidupan yang nyaman, tenang, damai dan sejahtera.

Tapi kemudian dalam perjalanan manusia, timbulah berbagai petaka kehidupan ; mulai dari lingkugan sosial terjadilah saling  menghujat, memfitnah bahkan sampai menganiaya dan membunuh. Petaka sosial terus terjadi....terjadi makin parah ... makin dahsyat. Ledakan masalah muncul dari sisi lain, Apa yang terjadi petaka alam datang silih berganti, kehancura alam didepan mata bahkan kehacuran kehidupan diambang pintu. Mengapa ini bisa terjadi ? jika kita analisa, faktor penyebab utama karena manusia sudah mulai meniggalkan ajaran Tuhan yaitu berbuat baik(kebaikan). Manusia dengan sesamanya sudah susah saling berbuat kebaikan ; anak bermusuhan dengan orangtuanya, siswa sudah tak menghargai gurunya, teman dengan teman saling merugikan, antar teangga atau kampung terjadi pertikaian,antar warga dengan pepimpinnya terjadi pertentangan, antar negara saling menghancurkan. Manusia pun ternyata sudah tak lagi memperhatikan kebaikan terhadap alam dan makhluk yang lainya ,sehingga kerusakan alam pun terjadi ; kebakaran hutan, banjir, longsor dll. Padahal alam dengan karakternya dapat besikap sendiri atas kekuasaan Tuhan,dimana manusia tak akan mampu melawannya. Apalagi ditambah dengan karakter manusia yag sudah mulai meninggalkan kebaikan; Akh kiamat.... kiamat.....kehancuran... kehancuran  !

Sebelum semakin hancur kehidupan ini, ayolah ...wahai anak bangsa mari kita untuk selalu berbuat baik kepada siapapun, dimananpun dan kapanpun. Berlomba-lomba berbuat kebaikan terlebih lagi kepada orangtua kita, kepada guru kita, kepada teman dan sahabat kita serta kepada makhluk yang lainya (biotik/abiotik). Ingat  !sebaik-baiknya manusia adalah dimana  ucapan dan tindakannya berguna bagi orang lain.Mar  kita bangun kehidupan ini yang nyaman, tenang, damai dan sejahtera untuk sepanjang masa. Jika kita bisa selalu banyak berbuat baik, kebaikan itu akan membawa kebaikan yang lebih besar. Kebaikan yang besar ini akan menjadi aset keberhasilan bagi siapapun yang mendambakannya.